Argon pun terbangun dari sebuah mimpi. Dia melihat langit biru beserta awan bergerak pelan. Menutupi sinar matahari. Pria itu memejamkan kedua matanya. Mendengar suara burung bersiul. Bertengger di atas kepalanya. Mematuk pelan kepala Argon. Kupu-kupu beterbangan, menyentuh jari telunjuknya. Sekumpulan hewan sedang berlari mengelilingi Argon. Banyak pepohonan bergoyang akibat hembusan angin kencang, mengikuti irama. Disusul bunga dan dedaunan yang terkena tiupan. Suara ombak yang begitu samar, menghipnotis telinga Argon untuk rebahan di rerumputan yang indah dan asri.
Hawa udara begitu tenang dan menyejukkan, membuat taman menjadi wangi dan indah. Argon yang merasakan kesejukan di udara sangat senang dan menikmati indahnya pemandangan.
"Halo."