Pocahontas melirik ke arah Squanto. Dia sudah menghembuskan napas terakhirnya saat berhadapan Weroance Powhatan. Dia terlihat tenang saat bertarung. Pergerakan pria tua terlihat berbeda saat bertarung sebelumnya. Serasa perlahan-lahan dikunci sampai tidak mampu bergerak. Tekanannya mulai terasa membeku. Hingga Pocahontas mulai berat mengangkat kedua lengannya. Dia menoleh pada weroance Powhatan. Yang ternyata mengetuk tanah tersebut hingga terasa menyakitkan.
Pocahontas tidak bisa bergerak. Dia menyadari bahwa bapaknya telah melakukan sesuatu. Wanita itu menggeram. Melancarkan aksi balasan. Tidak peduli dengan kondisi sekitar. Tetapi weroance Powhatan bersikap tenang. Sebaliknya, Pocahontas mengalami penurunan daya stamina. Ayunan pisau semakin melambat. Pergerakan kedua bola matanya tidak terbaca. Semakin susah untuk memprediksi pergerakan weroance Powhatan.
"Ada apa dengan tubuhku? Kenapa diriku mudah lelah? Apa yang kau lakukan terhadapku, sialan!" bentak Pocahontas.