Kecepatan dari tiap teknik Shin maupun Kastiyono semakin cepat. Ayunan arah berlawanan, membuat kedua pihak sama-sama tidak mau mengalah. Benturan dua besi saling bergesekan. Mengakibatkan area sekelilingnya menghempaskan angin sangat dahsyat. Hentakan kaki kanan Shin diutamakan. Memutarkan anggota badan disertai dorongan kombinasi elemen angin dan hentakan sekali lagi. Kastiyono memasang kuda-kuda dalam posisi bertahan. Kedua kaki beliau ditekuk. Sorot mata tertuju pada serangan Shin berikutnya.
Aura mata Shin Uchida berubah. Dia berlari secepat kilat. Kastiyono tersenyum miring, bersiap untuk menahan serangan cucunya.
Tiba-tiba, situasi mulai berubah. Latar tempatnya berubah, mengakibatkan ekspresi Shin dan Kastiyono terkejut bukan kepalang. Termasuk anggota Royal Guard lainnya semacam Syarif, Hwang Ji Yi dan Kasuga.