Berita mengenai peristiwa di café yang berlokasi dekat Colosseum mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia. Para kepolisian terjun ke lapangan beserta petugas ambulan.
Miranti, Teressa dan Keisha mengenakan selimut berwarna coklat dan meminum susu hangat. Suara sirene ambulan terus berbunyi. Mendengung sampai telinga ketiganya hapal dengungannya. Para petugas membawa jenazah para pria berjas hitam. Termasuk Rafaella yang sudah tidak sadarkan diri. Miranti menghela napas panjang.
"Kenapa kau?" tanya Keisha pada Miranti.
"Jujur saja. Aku harus ngomong apa mengenai keluarga Rafaella. Terutama petinggi Valerico dan signore Stefanio."
Teressa membisu. Kedua telapak tangan mengenggam gelas sembari mengamati pantulan cahaya pada wajahnya. Keisha sebenarnya ingin membaca isi pikirannya. Tetapi mengingat timingnya tidak tepat, gadis itu mengurungkan niat. Salah satu polisi menghampiri ketiga gadis itu.