"Ayah mau ke mana? Dan kenapa membawa ibu?" tanya Rafaella mencengkram jubah merah di punggungnya.
"Ibu sama ayah pergi ke Venesia."
"Sampai kapan, yah?" tanya Rafaella.
"Ayah tidak tahu," jawab Stefanio bernada pelan dan lembut.
"Kalau begitu, bawa Rafaella, yah! Rafaella tidak ingin sendirian di rumah!" tuntut Rafaella berurai air mata.
Stefanio menyuruh Daniel untuk membawa dia ke dalam mobil. Salah satu pengawal berniat membantunya. Isyarat telapak tangan kanan mengatakan tidak perlu bantuan. Jari telunjuk diacungkan ke mobil, lantas bergegas membuka pintu tersebut. Stefanio yang sekilas melihat Ariana digendong, menepuk pundak putri semata wayangnya. Lalu memeluk eratnya sambil mencium keningnya.
"Ayah tidak bisa melakukannya. Tapi berjanjilah kalau kau selalu mendukung ibumu. Sejelek-jeleknya orang tuamu, beliau akan selalu ada untukmu. Jangan lupakan itu," katanya tersenyum bangkit berdiri.