" … sha!"
"Keisha, sadarlah!"
Seseorang mengucapkan nama Keisha. Kedua kelopak matanya terbuka pelan-pelan. Dia melihat dua saudaranya sedang menatap, nyaris berurai air mata. Sarah dan Bagas memeluk Keisha lebih erat. Gadis itu mengelus-elus punggungnya.
"Sial! Kenapa adikku ini tidak mati saja sih!"
Jantung Keisha berhenti berdetak sejenak. Lalu dia tidak tahu suara siapa yang keluar. Sarah dan Bagas selesai memeluk.
"Akhirnya kau baik-baik saja. Kami semua mengkhawatirkanmu tahu,"
Namun suara itu muncul lagi. Kali ini nadanya semakin berat dan mulai membuat Keisha gusar.
"Habis kerja, kok malah jemput adikku pembawa sial. Seharusnya aku ambil harta dari Dodi dan memperkaya diri dengan mencuri uang orang tua."
"Dasar pembawa sial! Aku tidak mau berurusan dengan Keisha si bodoh itu. Cuma bisa nyusahin saja."
"Berhenti mengatakan yang tidak perlu! Dan menjauhlah dariku."