Miranti tidak menyangka latihan yang selama ini dia tekuni membuahkan hasil. Meski sudah berhasil menghempaskan Leone, bukan berarti selesai begitu saja. Apalagi, kepulan asap tersebut juga membutakan penglihatan di sekitarnya. Mulut Rafaella ternganga. Dia tidak percaya yang dilihat barusan. Langkah kedua kaki Miranti berjalan melewati kepulan asap. Tiba-tiba, sebuah lontaran dari senjata flail sebelah kanan, nyaris mengenai mata dia. Sebuah perisai menangkis serangan kejutan. Ujung flail terpental, menariknya hingga melancarkan tebasan pedang milik Miranti. Ketika melakukannya, sebuah tendangan dari baju zirah Leone. Tubuhnya ikut berputar saat melakukan tendangan. Lengan kiri berpindah posisi, menggeser ke tengah.
"Matilah kau!" teriak Leone.
Namun sosok seorang pria berada di samping Miranti. Mengeluarkan aura singa di sekitar Colosseum. Hingga Leone mundur selangkah. Dia berdecak dengan tatapan kesal. Bibirnya dikatup, menyarungkan kembali flail.