"Iya aku akan memecatmu jika kau sampai sakit, kau bisa diam dirumah lalu aku yang bekerja. Simple, kan?!"
Marlyna menatap wajah kekasihnya itu dengan tajam, apa karena sedari tadi dia terus menjaga jarak Andra marah padanya? lalu jika dia benar-benar dipecat apa yang harus Marlyna lalukan? mencari pekerjaan bukanlah sesuatu yang mudah untuknya, apa lagi dengan bermodalkan ijasah SMA.
"Kenapa kau memecatku Andra?!" rengek Marlyna kesal.
Andra mengusap kepala kekasihnya. "Kau bisa berhenti bekerja, lalu kita menikah saja. Bagaimana? itu sama dengan memecatmu, kan? lalu membawamu kembali di dalam kehidupanku."
Marlyna memukul lengan kekasihnya. "Jangan bercanda! ini tidak lucu. Aku pikir kau benar-benar akan memecatku."
"Jika aku memecatmu, lalu siapa yang akan aku ganggu nanti dikantor hah?!" ucap Andra sembari mencubit pipi kekasihnya itu.