Chereads / My Crazy Boss ! / Chapter 24 - Kisah dua bersaudara [bagian ke-2]

Chapter 24 - Kisah dua bersaudara [bagian ke-2]

"Jangan bertindak seolah kau pahlawan, aku benci orang penjilat seperti dirimu Jino!"

Andra tidak bisa mengontrol emosinya, lelaki itu hampir saja memukul wajah tanpa dosa Jino yang hanya berniat untuk menolongnya. Jika saja sang ibu tidak datang tepat waktu, mungkin Andra akan menghajar lelaki muda ini dengan tinjunya. Dengan susah payah Dea menarik putra sulungnya, memisahkannya dari kekacauan yang hampir dia mulai kembali.

Entah harus bagaimana sang ibu mengajari Andra, dia terlalu sensitif dalam hal kecil. Entah itu tentang keputusan atau kasih sayang yang diberikan kedua orang tuanya. Memang benar selama ini, tuan Anggara dan nyonya Dea terlalu sibuk untuk memperhatikan setiap gerak-gerik dan perilaku kedua anak-anaknya. Tapi tetap saja sebagai orang tua, mereka sangat menyayangi Andra dan Jino. Kerja keras yang dilakukan tuan Anggara pun semata-mata untuk bisa mencukupi apa yang kedua putranya inginkan, tapi Andra tidak sama dengan sang adik. Dia berfikir jika sang ayah terus berusaha menyingkirkannya dari keluarga ini hanya karena dia gagal dalam tes yang diberikan waktu itu.

Sementara Jino, dia mewarisi kepintaran sang ayah dalam berbisnis. Jadi dengan mudah lolos dan menjadi penerus keluarga Davidson. Perasaan iri, marah dan cemburu terus menghantui pikiran Andra. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk hidup dengan jalan yang dipilihnya sendiri sebagai seorang pembangkang.

"Lebih baik ibu jangan ikut campur, ini adalah urusanku dengan anak penjilat ini." ucap Andra dengan tatapan tajamnya.

"Andra cukup! kenapa kau keras kepala sekali. Dia ini adikmu! apa kau ingin melukai Jino hah!" bentak nyonya Dea marah.

"Kalian semua saja, ah sudahlah aku tidak perduli lagi !" ucap Andra lirih.

Lelaki itu pergi meninggalkan rumah, berjalan dengan balutan luka yang memenuhi wajah tampannya. Namun ketika baru sampai di gerbang depan dia bertemu dengan sosok wanita yang tidak asing lagi dimatanya.

Tittttt titttt titttt !

Suara kelakson mengganggu kuping Andra, dia berbalik dan langsung memukul kaca depan mobil itu dengan cukup keras. Seorang wanita cantik berpakaian serba seksi itu keluar, menyeret lelaki yang tengah dilanda amarah ke dalam mobilnya.

"Sarah?!"

Andra terkejut jika wanita itu ternyata adalah Sarah meylani, dia hanya heran mengapa disetiap situasi tak nyaman wanita ini selalu muncul dihadapannya.

"Kau baik-baik saja? ada apa dengan wajah tampan mu?!" tanya Sarah khawatir.

Andra menepis lengan cantik itu dengan perasaan jijik. "Jangan menyentuh wajahku sembarangan, sudah berapa kali aku katakan agar tidak selalu muncul di hadapanku!" bentak Andra kesal.

"Ssssttttt!" -menutup bibir lelaki dihadapannya- "Diam, kita pergi dulu dari rumah ini. Setelah itu kau bebas untuk mencaci maki diriku!" ucap Sarah.

Kedua orang ini pergi ke suatu tempat, lebih jelasnya ke rumah pribadi Sarah yang selalu dia gunakan untuk menenangkan diri dari penatnya dunia fashion yang dia geluti. Andra melihat keadaan sekitar, villa mewah ini sangatlah sepi. Tidak ada pembantu bahkan orang atau keluarga Sarah. Tapi untuk apa wanita ini membawa dia kemari ?!

"Duduklah!"

Sarah pergi meninggalkan Andra di sofa, mengambil beberapa minuman persediannya yang dia simpan di kulkas. Tidak lupa dengan kotak P3K untuk mengobati luka kecil yang hampir merusak wajah tampan itu.

"Heh apa yang kau lakukan?! jangan sentuh aku sembarangan!" bentak Andra risih ketika Sarah tiba-tiba menyentuh wajahnya.

"Diamlah! aku hanya ingin mengobati luka diwajahmu. Lagi pula kenapa kau terlihat risih sekali? bukankah setiap malam wanita-wanita jalang itu selalu menggerayami tubuhmu!" bentak Sarah.

Andra berdecik kesal. "Bukan urusanmu!"

Sarah tersenyum kecil, dia memang selalu mendapatkan informasi dari setiap orang-orang yang dekat dengan Andra. Termasuk kebiasaan buruk yang selalu lelaki ini lakukan, tapi semua itu tidak menjadi penghalang obsesinya dalam memiliki lelaki tampan bertubuh indah ini.

Lalu bagaimana dengan Jino? iya sepertinya sang adik hanya menjadi persimpangan bagi Sarah. Ketika dia tidak bisa mendapatkan hati seorang Andra syaputra.

"Kenapa kau selalu merusak wajah tampanmu Andra? apa kau tidak sayang dengan aset berharga milikmu hah?!" omel Sarah.

"Apa pedulimu, lagi pula hidup ini untuk dinikmati bukan?! kenapa kau selalu sibuk mengganggu diriku Sarah? menjijikan." ucap Andra lirih.

Sarah tidak menggubris ucapan lelaki tampan itu, dia sibuk mengobati luka Andra dengan kapas dan salep ditangannya. Selama ini dia memang selalu ikut campur dalam setiap urusan Andra, tapi itu semata-mata hanya untuk mendapatkan pengakuan darinya. Jika dia begitu serius dan ingin mendapatkan hati lelaki tampan ini, namun sayang Andra tidak begitu tertarik dengan hubungan seperti itu. Dia lebih suka menghabiskan malam dengan wanita-wanita murahan yang selalu dia jumpai di klub atau persimpangan jalan.

***

Malam kian larut, tetapi Andra masih terjebak di villa kosong ini bersama seorang wanita yang begitu rese baginya. Dia terus menggoda kesabaran lelaki ini dengan wajah dan tubuh indahnya, mencari celah yang mungkin bisa Sarah masuki untuk mendapatkan Andra. Dia benar-benar serakah! setelah mendapatkan Jino, apa Sarah juga ingin mengambil hati kakaknya?! iya tentu saja. Karena sejak sekolah dulu perasaannya hanya untuk Andra seorang, bukan orang lain.

"Andra, kenapa kau jual mahal sekali? tubuhku masih belum disentuh oleh siapa pun. Aku hanya ingin menjadi wanitamu itu aja!" ucap Sarah.

"Cih dasar pembual, dimana ada wanita sepertimu masih tetap virgin hah? lihatlah dada besar itu, apa kau pikir aku tidak tahu siapa saja yang sudah menyentuhnya? hahaha!" ledek Andra.

Sarah berdecik kesal, lelaki tampan ini memang sulit untuk dibujuk atau bahkan dibohongi dengan kata-kata manisnya. Dia terlalu pandai untuk seorang fuckboy!

"Jika kau sudah tahu siapa diriku, kenapa kau terus menolak hah?! dasar munafik!" celetuk Sarah.

Andra tersenyum kecil sembari meneguk bir bercampur iceland kesukaannya itu. "Lalu aku harus bagaimana?" tanya lelaki itu.

Sarah berdiri dari tempatnya duduk, berjalan menghampiri Andra dengan ekspresi mematikannya. Dia jongkok dihadapan lelaki yang sudah setengah mabuk itu, kemudian mulai memegang resleting yang tertutup rapat bagaikan sebuah barang baru. Mengusap-usap barang yang tidak ada pergerakan sama sekali dengan godaan-godaan yang terus dia berikan dari tadi.

"Andra, harusnya kau tahu seberapa lama aku mulai menyukaimu," ucap Sarah dengan suara lembutnya.

"Aku tidak bisa melakukan itu Sarah, walau pun aku tahu persis sejak kapan kau menyukaiku. Berkencan bukanlah hal yang cocok dengan gaya hidupku." ucap Andra sembari menjambak rambut wanita dihadapannya ini.

Sarah tersenyum bagai iblis, dia tidak perduli seberapa kasar Andra akan memperlakukannya. Asalkan malam ini dia bisa sedikit menikmati tubuh indah lelaki yang sangat dia cintai itu. Dan seperti dugaannya Andra tidak tahu jika selama ini dia sudah berpacaran dengan adiknya Jino. Kesempatan yang tidak bisa dilewatkan.

"Buat aku menjadi wanita simpanan mu Andra!"