Andra keluar dari kamarnya dengan wajah yang masih sangat pucat, bahkan lelaki itu mulai merasakan pusing sekarang karena kurang tidur beberapa hari. Dia berjalan menghampiri Marlyna disana kemudian memeluknya dari belakang, sebuah kecupan selamat pagi pun Andra berikan dengan bibir yang terasa begitu panas.
"Badanmu semakin panas saja, duduklah Andra! makan sedikit dulu setelah itu kita periksa kesehatanmu kerumah sakit." ucap sang istri kepada suaminya.
Andra menatap dengan mata yang sedikit merah. "Bukankah kita akan menemui dokter Doy hari ini? mana mungkin aku diperiksa ke dokter itu. Dia pasti akan menyuntik pantatku! aku tidak mau sayang."
"Heh dengar! kau itu harus segera sehat kembali. Jangan biarkan sakit yang spele ini sayang, dan aku jamin kau tidak akan disuntik. Mungkin paling parah di rawat disana beberapa hari, tapi tidak apa asalkan kau cepat pulih." ucap Marlyna sembari menuangkan nasi ke piring milik Andra.