Andra dan Marlyna meninggalkan perusahaan, mereka pergi ke sebuah salon kecantikan untuk merapikan potongan rambut Marlyna. Walau pun sebenarnya Andra tidak terlalu suka dengan gadis berambut pendek, akan tetapi jika untuk kekasihnya bukan masalah besar.
"Andra aku bisa pergi sendirian, lebih baik kau kembali saja ke kantor. Jangan tinggalkan pekerjaanmu." ucap Marlyna khawatir.
"Duduk sana, sekarang ada Jino yang bisa menggantikan posisiku disana. Jadi kenapa harus repot-repot? lelaki itu sejak dulu tugasnya memang harus seperti itu. Menggantikan posisiku ketika sedang tidak ada dikantor." jawab Andra dengan nada santai.
Marlyna hanya bisa mengangguk patuh, semua keputusan memang ada ditangan Andra. Hanya saja dia sedikit khawatir tentang keberadaan Jino dan wanita asing itu diperusahaan, apalagi dengan tindakan mereka yang benar-benar berusaha untuk menghancurkan hubungan keduanya. Mungkin rencana tak terduga sedang mereka susun, hanya saja Andra belum menyadarinya.