Beberapa saat sebelum kejadian itu dimulai...
"Silahkan tuan Andra!" ucap seorang lelaki paruh baya, yang dengan sigap membuka pintu untuk sang majikan.
Seorang lelaki tinggi, tampan, berjas hitam dengan senyum kecutnya yang khas keluar dari mobil mewah itu. Menatap seorang gadis asing yang memiliki perawakan indah bagaikan gitar spanyol dari arah belakang. Dia menyenggol si sopir dan menanyakan identitas gadis yang sudah menarik perhatiannya itu.
"Kau tahu siapa gadis itu pak Han?" tanya lelaki bernama Andra syaputra itu.
"Tidak Tuan, sepertinya dia karyawan baru disini," jawab pak Han.
"Ah begitu,"
Andra pun berjalan mengikuti gadis itu dari belakang, sampai karena kecerobohan Marlyna Andra tersenggol oleh siku mungil itu dan mengenai dada kekarnya. Dia terkejut bukan main karena ini adalah pertama kalinya ada seorang wanita yang menyentuh tubuhnya dengan sangat kasar.
Astaga! makhluk macam apa dia? ceroboh sekali !
Andra bergumam didalam hatinya, sementara Marlyna ikut membungkukan badannya karena merasa tidak mengerti dengan situasi baru ini. Lelaki itu tersenyum kecut, dia menarik lengan mungil Marlyna lalu menatap wajahnya.
"Kau?!"
Andra tidak bisa berkata-kata, ketika melihat ekspresi polos gadis didepannya ini. Dia begitu cantik walau hanya dengan riasan make up setipis itu, matanya, hidung mungil dan tentu saja dengan bentuk bibir seksi yang membuat Andra menelan ludah.
So perfeck, batin lelaki itu tanpa sadar.
Dengan segala kekuasaan yang Andra miliki, dia pun memerintahkan Nona HRD untuk mengantarkan gadis itu kehadapannya.
***
Pertemuan yang sangat singkat itu rupanya telah membuat si angkuh Andra syaputra penasaran dengan gadis dihadapannya.
Senyuman iblis terlihat begitu jelas diwajah lelaki yang sudah dipenuhi pikiran kotornya ini, dia dengan senang mempermainkan hati Marlyna yang sudah ketakutan dengan tatapan tajamnya.
Perlahan namun pasti wajah mereka semakin berdekatan, pertahanan Marlyna pun mulai terkikis karena tenaga dari lelaki tampan ini. Andra memejamkan kedua matanya kemudian mengarahkan bibir tebal dan seksi itu ke arah gadis mungil dihadapannya.
Malyna kembali membulatkan matanya, lebih lebar sampai terlihat hampir keluar dari tempat asalnya. Dia tidak mungkin membiarkan bibir perawan itu diambil lelaki mesum yang ditakuti orang-orang diluaran sana.
Tapi, apa bisa Marlyna tahan dengan wajah tampan itu?! Andra, dia terlihat begitu sempurna dari segi mana pun. Apalagi dengan jidat paripurna yang menyilaukan matanya!
Marlyna, tahan dirimu! dia bukan makhluk tampan yang harus kau patuhi !
"Kau menunggu ciuman dariku Nona?"
Andra menghentikan tindakannya ketika melihat wajah tegang Marlyna yang seakan mengharapkan kecupan mesra darinya. Dia tidak bisa menahan tawa itu lebih lama lagi.
"Hahaha! lihatlah wajah mesummu itu?! kau pikir aku akan mencium bibir kotor itu apa? jangan pernah berharap!" ucap Andra dengan nada yang sangat menyebalkan.
"Manusia ini, benar-benar!" gumam Marlyna dengan wajah yang merah karena menahan malu.
Bugh !
Gadis itu memukul Andra tepat didada kekarnya, kemudian duduk di kursi putar disampingnya.
"Aku minta ganti rugi karena pelecehanmu!" ucap Marlyna tegas.
Andra mengerutkan alisnya seperti angry bird, lalu mengukung tubuh Marlyna dengan jarak yang begitu dekat.
"Ganti rugi? harusnya aku yang mengatakan itu padamu Nona! karena kau telah menyenggol dan mengotori jas mahal ini dengan kuman-kuman yang menempel ditubuhmu! bagaimana jika aku terjatuh atau wajah tampan ini rusak?! kau mau ganti rugi hah?!"
Plak !
Marlyna meletakan kedua tangan mungilnya diwajah Andra, dia mencubit pipi itu dengan gemas bercampur benci.
"Wajahmu itu masih baik-baik saja, jadi jangan rewel seperti bayi baru lahir!" ucap Marlyna dengan nada sedikit membentak.
Andra terdiam, gadis ini benar-benar berani sekali menyentuh wajah mulus miliknya. Jangankan melawan, dengan posisi seperti ini dia tidak bisa berkutik sedikit pun.
Andra, bagaimana kau bisa tertarik dengan gadis tengil dihadapanmu ini?! dia tidak secantik gadis-gadis yang biasa aku kencani, tapi kenapa jantungku bisa berdetak sekencang ini?! astaga sadarkan dirimu tampan!
"Terima aku bekerja disini !" ucap Marlyna sembari memegang lengan Andra yang menempel dikursi tempatnya duduk.
"Baiklah, asal dengan satu syarat!" ucap Andra.
"Apa?!"
"Tidur denganku malam ini," bisik Andra dengan suara khasnya yang begitu menggelikan ditelinga Marlyna.
"Heh! kau ini gila? jangan bercanda dengan kata-kata seperti itu!" bentak Marlyna sembari menarik dasi dari leher Andra.
Lelaki itu tertawa, dia mencolek dagu Marlyna dengan senang, kemudian melepaskan tangan yang hampir mencekir lehernya itu.
"Jangan senang dulu, aku hanya bercanda!" -mengambil lembaran dokumen di laci- "Ini adalah kontrak kerja yang harus kau baca dan patuhi, sebenarnya aku tidak terlalu membutuhkan pegawai baru di perusahaan ini, tapi karena kau cukup menarik itu bukan masalah!" ucap Andra dengan senyum tengilnya.
Lihatlah lelaki mesum ini, dia mencoba mempermainkan harga dirimu Marlyna! jika saja aku tidak membutuhkan pekerjaan ini, akan aku giling dia dengan truk!
Marlyna merebut kontrak kerja yang ada ditangan Andra, membacanya dengan detail dan sangat rinci. Dia tidak pernah tahu ada jebakan batman apa yang tersembunyi disana. Tapi sejauh ini aman-aman saja, Marlyna tidak menemukan sesuatu yang aneh di dalam kontrak kerja miliknya.
"Kenapa kau tidak mewawancaraiku dulu? aku curiga, kenapa orang sepertimu langsung menawarkan sebuah kontrak pekerjaan padaku!" ucap Marlyna dengan sorot mata yang tajam.
"Sudah aku bilang, kau itu gadis yang menarik," ucap Andra.
"Cih, mencurigakan! awas saja kalau kau macam-macam denganku!" ancam Marlyna dengan telunjuk yang mengacung ke wajah Andra.
Plak !
Andra menepis tangan mungil itu dengan kasar, "Belajar sopanlah padaku! karena sekarang kau adalah bawahanku Nona!" ucap lelaki itu dengan sedikit membentak.
"Bawahan pantatmu, cih! lelaki yang menyebalkan," gumam Marlyna.
Andra mendengar suara kecil yang keluar dari mulut Marlyna, lalu mencubi bibirnya pelan.
"Mulutmu itu, memang harus aku lakban! sekarang cepatlah tanda tanganni kontrakmu itu atau aku akan merobeknya!" ucap Andra.
"Ehhh? jangan! sabarlah," ucap Marlyna sembari mencari pulpen di dalam tas.
Dengan senyum kecil diwajah, Marlyna mengisi identitas kemudian langsung menandatangani kontrak kerja itu. Benar-benar hari keberuntungannya, ketika orang-orang berlomba ingin masuk dan bekerja diperusahaan ini namun dia lolos dengan begitu mudahnya.
Andra, sebenarnya dia sudah masuk ke dalam perangkap gadis cerdik ini.
"Sudah!" -berdiri dan langsung memberi hormat 90 derajat- "Terima kasih karena telah mau memberi kesempatan pada diriku yang hina ini tuan Andra yang terhormat," ucap Marlyna sopan.
Bulu kuduk Andra seketika merinding, gadis kasar dan bermulut ular itu tiba-tiba berubah menjadi sosok asing saat diberi kontrak pekerjaan darinya. Apa ini sebuah konspirasi atau tipuan baru darinya?!
"Heh! jangan membutku takut!" ucap Andra risih.
"Maafkan atas semua sikapku tadi tuan Andra, aku akan bekerja dengan sebaik mungkin!" ucap Marlyna dengan senyum manis diwajahnya.
"Pergilah! kau membuatku takut! tanyakan pada sekertarisku dimana kau akan ditempatkan!" ucap Andra sembari membuka pintu ruangannya.
Marlyna terus memasang senyum menyebalkan itu diwajahnya, berjalan mundur dengan tatapan terus menghadap Andra. Hari ini dia begitu senang karena mendapat pekerjaan baru diperusahaan besar seperti Davidson Group.
Brakk !
Andra menutup pintu ruangan itu, dia bersandar di dinding sembari memegangi jantung yang sedari tadi terus berdetak dengan cepatnya.
"Astaga gadis itu benar-benar membuatku tak karuan! siapa dia sebenarnya?! makhluk asing? penyihir? tau mungkin hantu yang berubah menjadi manusia?!