Padahal aku sendiri sudah berusaha lebih keras lagi, biar bisa melupakan perjodohan antara aku sama Lusiana. Meskipun sahabatku sangat ingat banget kejadian pada saat, masih duduk di bangku SMP. Setelah ia meninggalkan Kota Tasikmalaya. Hatiku merasa tenang, tentram, dan tidak beban apa pun bila ada Lusiana berada di sini.
Sayangnya, untuk sekarang lebih ke hati-hati supaya Lusiana tidak tersinggung atas perkataan barusan. Sekiranya, hanya ingin mengejek lebih baik Firdaus tinggalkan kosanku saja. Lagian aku kebingungan seharusnya, sahabatku satu lagi berusaha memberikan pertunjuk. Bahwa aku sebenarnya, tidak lupa soal perjodohan kita berdua.
Apalagi sekarang sangat pasti memberikan pengaruh positif terhadap dia sendiri, sehingga ketika ada pembahasan tak usah mengungkit kembali persoalan tersebut. Mungkin belum saatnya, mengatakan demikian bila kita menelusuri secara halus sekali pun, pasti Lusiana tidak pernah melupakan obrolan menyangkut perjodohan kita.