Soalnya, aku sendiri sudah malas berhadapan sama dia. Pasti terkait permasalahan sebelumnya, masih belum terselesaikan lebih baik ikutan saja. Karena, dia sudah melupakan akar permasalahannya. Ya, sudah aku pun mengikutinya. Meskipun ragu berkata dengan jujur padanya, "Lusiana, beneran sudah lupa sama masalah sebelumnya?"
Kalau pun beneran kenapa sekarang lebih cenderung memikirkan perihal masalah sebelumnya? Karena, aku sendiri sudah yakin banget bahwasanya hidup tak selamanya bahagia. Pasti memiliki rintangan yang harus di hadapi sendiri! Percuma juga ketika ada obrolan ingin sekali selesaikan masalahnya, tapi satu sisi dia tidak terbuka bahkan sampai tertutup perihal masalahnya.