Sendy masih fokus memukul samsak tinju di depannya. Ia memukulnya berkali-kali. Memaksimalkan kekuatan, dan keseimbangannya. Keringatnya sudah jatuh bercucuran, akan tetapi ia tetap semangat untuk berlatih. Tiba-tiba seorang wanita mendatanginya.
"Sendy!!"
Seketika Sendy menghentikan pukulannya. Ia menatap ke arah wanita yang memanggilnya.
"Sonya??" kata Sendy terkejut saat melihat Sonya muncul di hadapannya dengan wajah memelas. Matanya sembab, sepertinya Sonya terlalu banyak menangis.
"Aku akan mengganti bajuku sebentar!!" kata Sendy sembari berlalu dari Sonya.
Setelah mengganti pakaiannya, Sendy mengajak Sonya untuk mengobrol. Kebetulan di lantai paling atas gedung itu di lengkapi dengan cafe kecil. Dengan tipe cafe outdoor membuat para pengunjung bisa menikmati suasana alam yang indah.