Sudah 30 menit lamanya Miko memarkirkan mobilnya di depan rumah Willy. Ia berniat akan mengunjungi Kania. Akan tetapi ia mengurungkan niatnya, saat melihat Willy dan Kania mencuci mobil bersama. Miko melihat semuanya, kemesraan mereka dari dalam mobilnya. Hatinya terasa sakit, kecewa, sedih, bercampur menjadi satu.
Ia mengepalkan tangannya dan memukul-mukulkannya ke setir mobilnya. Disisi lain Miko menyalahkan dirinya sendiri karena meminta Willy mengajak Kania kerumah Willy. Meskipun Miko merasa kesal, ia tetap berada di depan rumah Willy, hanya untuk melihat apakah Kania baik-baik saja.
Tiba-tiba tampak Willy sedang berjalan keluar, ia membuka pagar rumahnya dan beranjak ke mobil Miko. Mikopun keluar dari mobilnya dan berdiri mematung di depan Willy.
"Gue harap lu inget satu hal. Kania milik gue!" ungkap Miko dengan nada kesal setelah melihat kemesraan Willy dan Kania.
"Tenang aja, bahagia Kania, bahagiaku juga!!" terang Willy.
"Maksud lu??" tanya Miko.