Pergi meninggalkan orang yang dicintai terkadang akan menjadi pilihan terbaik, ketimbang harus bersamanya tanpa ada rasa yang sama seperti diri sendiri yang mencintainya. Dan kalimat "cinta tak harus memiliki" memang bisa saja menjadi benar. Bukan saja dusta bila dijalani dengan terpaksa, itu juga menjadi pembodohan cinta sebelah mata setengah hati. Jika tangan Tuhan enggan menyatukan mungkin itu karena dia bukanlah yang terbaik.
Sinta pun seperti itu, mencintai orang yang tak pernah mencintainya. Menyayangi orang yang tak pernah menyayanginya, selalu berkorban karena perasaanya. Bahkan dia mejadi manusia yang terlalu bodoh untuk merubah dirinya sendiri agar orang itu bisa memiliki rasa yang sama untuknya. Terlalu besar rasa cinta itu, terlalu meluap-luap perasaa itu, hingga dia buta dengan beberapa hal buruk yang memang konyol untuk di perbuat, buta dengan apa yang telah dia lakukan. Yang hanya di pandang sebelah mata, yang hanya mejadi tangga terendah yang di pijak.