Semuanya berakhir hari ini. Penantian buta itu terhempas begitu saja sore tadi, entah keberanian darimana yang membuatku mampu mengucap selamat tinggal dan semua yang kurasakan. Padahal jika kupikir ulang, bagaimana aku bisa mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang selama ini tidak pernah menjadi milikku ? Tapi sudahlah, aku yakin ini bukan sesuatu yang salah, karena bukankah selama inipun aku sudah cukup lelah, tiap saat terus mengalah, ya kan ? Apapun yang terjadi besok, aku harus mampu membawa senyum, althought it just a pretend. Biar sajalah, cukup bantal, guling dan setumpuk kertas di kamarku yang memahami, bahwa hatiku tak lagi bertepi.