Tiara menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, dengan gusar dia duduk di pojokan kamarnya. Rasanya tidak ada lagi yang harus diperjuangkan dari hidupnya sekarang. Hatinya gelisah, pikirannya entah kemana saja, bahkan sekarang dia seperti orang linglung
Beberapa hari ini selera makannya sudah tak lagi ada. Isi pikirannya hanya sebatas "bagaimana aku dihari selanjutnya."
Tidurnya pun sudah tidak senyenyak biasanya, itu dikarenakan halusinasinya yang berlebihan. Terkadang dia selalu mendengar jerit tangis bayi hingga ia histeris, keluarganya pun hingga bingung menghadapinya. "Kumohon berhenti, aku tak ingin mendengarnya lagi", isaknya. Hampir tiap malam dia mendengar suara bayi, padahal tetangganya tidak ada yang baru melahirkan
bukan tanpa alasan dia menjadi seperti itu tiap malamnya. Ini terjadi setelah sebulan yang lalu dia menghampiri Harman, pacarnya di club malam biasa mereka berkumpul.
"Man, Aku hamil", Ujar Tiara sambil menahan isak tangisnya.