Aku tak menyangka bahwa kau adalah orang yang membuatku merasakan bagaimana sakitnya mencintai tanpa dicintai. Selama ini, aku selalu mendapatkan timbal balik atas perasaanku. Tidak ada satu pun laki-laki yang pernah kuingini menolak mencintaiku. Namun, saat aku bertemu denganmu, Michael. Sangat sulit dan teramat sulit bagiku bahkan hanya untuk sekadar menjadi teman spesialmu. Bagai pungguk merindukan bulan. Miris sekali nasibku.
Banyak hal yang aku temukan padamu, tidak pada laki-laki lain. Kau orang yang sederhana, tidak suka tebar pesona, sedikit bicara banyak bekerja, bertanggung jawab, berpotensi dalam bidang yang kugemari juga, dan yang tidak kalah pentingnya, senyum manis serta kulit sawo matangmu itu. Aku sangat menginginkan seorang Michael. Sangat ingin memilikinya. Kedengarannya memang sedikit egois.