Miko merenung, ia berjalan kembali menuju kamarnya. Rasanya ia sudah tidak mampu lagi untuk melangkahkan kakinya. 'Kania, aku mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu, aku tidak ingin terjadi apa-apa denganmu! padahal aku sudah menuruti semua kata mereka. Tapi kenapa mereka masih saja mengusikmu?' batin Miko.
Miko tertunduk lemas dengan setelan jasnya. Sungguh berat langkahnya untuk melakukan semua ini. Ingin rasanya ia menjerit sekuat tenaga, ingin rasanya ia berontak. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Miko mengambil ponselnya, ia mencoba menelfon Kania. Namun ponselnya tidak aktif.
"Miko ayo cepat kita pergi!" ajak Evelyn yang sudah bersiap dengan gaun mewahnya. Disusul dengan Angel dan Marco.
"Miko, aku minta kau harus mengikuti acara ini dengan serius. Jika kau ingin Kania mu baik-baik saja!" ancam Evelyn.