Kania termenung di atas ranjangnya. Ia duduk menekuk lututnya, sembari mendekapnya erat. tatapannya kosong menatapi jendela kamarnya. Terlihat gerimis sedang mengguyur.
Willy mengamati Kania dari balik pintu kamar yang tidak ditutup. Kali ini ingin rasanya Willy membuat Kania bahagia. Akan tetapi Willy masih merasa bingung cara apa yang akan ia perbuat untuk membuat Kania tersenyum.
"Willy, sebenarnya ada apa dengan Kania?" tanya Soraya merasa heran.
"Miko akan bertunangan dengan Viona. Kania sepertinya masih belum bisa menerima kenyataan ini ibu. Ibu ijinkan Willy mengajak Kania pergi malam ini. Aku ingin mengajaknya jalan-jalan!" kata Willy.
"Baiklah nak, ajaklah Kania. Ibu merasa sedih jika ia terus-menerus menyendiri seperti itu!" terang Soraya.
"Baiklah ibu, aku akan bersiap terlebih dahulu!" papar Willy sembari pergi menuju kamarnya di lantai atas.
...