"Iya benar, aku sudah kehabisan uang. Tapi tolong rahasiakan ini dari kakek, aku tidak mau membuatnya malu. Seorang cucu Richard Vinsens bekerja di sini!" terang Sendy.
"Aku tidak akan merasa malu!" sahut Richard yang tiba-tiba datang ke cafe itu.
"Ka-kakek?" kata Sendy terbata-bata.
"Aku tidak akan malu jika kau bekerja dengan keras, apalagi hanya sebagai seorang pelayan Cafe. Jika kau mau, kelola lah cafe ini!" papar Richard.
Sendy menundukkan kepalanya, ia benar-benar sangat menyesal karena perbuatannya ia harus kehilangan segalanya.
"Kakek, aku benar-benar minta maaf!" kata Sendy menyesal.
"Setelah bekerja, pulanglah kerumah. Nenekmu mencarimu!" ucap Richard Vinsens sembari membalikkan badannya dan kembali ke mobilnya.
"Terimakasih kakek. Aku menyayangimu!" teriak Sendy.
"Dasar anak manja. Aku senang dia sudah berubah!" ucap Richard sembari menatapi Sendy dari balik kaca mobilnya.