Semua identitas Wijaya telah hilang saat dirinya terseret arus sungai. Namun sebenarnya dalam hatinya ia sangat merindukan Kania dan juga Delon. Ia ingin sekali berkumpul dengan anak-anaknya, tapi ini bukanlah waktu yang tepat. Wijaya takut jika nanti Sarah mengetahui bahwa dia masih hidup dia akan kembali menyerangnya.
Terkadang Wijaya berpikir bahwa sikapnya terlalu egois hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memahami keadaan Kania dan Delon. Wijaya mengira Kania dan Delon hidup baik-baik saja di rumahnya yang besar itu, ia yakin bahwa Delon sanggup untuk mengurus perusahaannya. Tapi kenyataannya, semuanya tak sesuai dengan apa yang di pikirkan Wijaya. Delon dan Kania benar-benar hancur karena perbuatan Sarah.
...
Beberapa menit kemudian, bus pariwisata sekolah Kania telah sampai di penginapan. Sebuah penginapan yang cukup luas terletak tidak jauh dari kebun teh. Tempatnya cukup nyaman dan sejuk. Akan tetapi jika malam tiba, bukan sejuk lagi. Melainkan sangatlah dingin.