Hari berganti hari. Kesehatan Kania mulai pulih. Ia kembali menjalani aktivitas seperti biasanya. Kejadian waktu itu membuat Viona enggan pergi ke sekolah karena luka robek di bibirnya. Ia merasa sangat malu. Sebelum luka itu menghilang, ia tidak ingin muncul di hadapan siapapun, termasuk Miko ataupun teman-temannya. Entah kenapa setelah Viona mengancamnya, ia menjadi sangat khawatir dengan keadaan ibunya. Ia selalu menelfon ibunya setiap waktu, walaupun sedang di sekolah, atau di manapun Kania berada.
Beberapa hari lagi adalah acara Study tour. Semua murid wajib mengikutinya, namun sepertinya Kania enggan untuk ikut. Karena baginya akan membuang-buang uang saja. Kania pun ingin meminta ijin kepada wali kelasnya, agar ia di ijinkan untuk tidak mengikuti kegiatan Study tour.