Pagi ini tak begitu cerah. Kania berdiri tak jauh dari ranjangnya sambil melihat tubuhnya yang yang memar-memar karena terjatuh dari tangga. Sedangkan ia merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya. Insiden kecelakaan itu membuat kepala Kania harus di jahit, meskipun hanya tiga jahitan, itu membuat Kania merasa kesakitan.
"Kania, kenapa kau bangun? ayo kembalilah ke ranjangmu!" kata Miko sembari menuntun Kania kembali ke ranjangnya. Kejadian itu terjadi begitu cepat, ia hanya ingat saat Viona menariknya, dan mereka berdua terjatuh dari tangga. Selebihnya, Kania tidak mengingat apa-apa lagi.
"Apa yang kau rasakan?" tanya Miko dengan lembut.
"Kepalaku benar-benar sakit, apa yang sebenarnya terjadi padaku?" tanya Kania sembari menahan sakitnya.
"Kepalamu mengalami sedikit luka robek, dokter harus menjahitnya!" terang Miko.
"Apa, pantas saja kepalaku terasa sangat sakit? lalu bagaimana dengan kondisi Viona?" tanya Kania penasaran.