Mungkinkah waktu bisa diulang kembali?
Sungguh aku menyesalinya kini.
Ketika kulihat kau jauh lebih bahagia dengannya.
Aku masih duduk di bangku panjang taman ini. Tempat dimana dulu kau biasa menungguku untuk bertemu. Di saat kita masih bersama. Dimana kau seolah-olah menjadi sekuntum bunga di taman yang menunggu diriku. Dan diriku bagaikan kupu-kupu yang selalu kau nanti untuk hinggap di bunga itu. Tidak, mungkin lebih tepatnya aku bukanlah kupu-kupu yang selalu kau nanti. Aku bahkan lebih buruk dari hama tanaman. Miris, andai saja dulu aku tidak bodoh. Melupakan bunga yang selalu menungguku dulu, hanya untuk kesenangan sementara.