'Mungkinkah waktu bisa diulang kembali? sungguh aku menyesalinya. Ketika kulihat kau jauh lebih bahagia dengannya'
Tomy masih duduk di bangku panjang taman ini. Tempat dimana dulu Kania biasa menunggunya untuk bertemu. Di saat mereka masih bersama. Di mana Kania seolah-olah menjadi sekuntum bunga di taman yang menunggu dirinya. Dan ia bagaikan kupu-kupu yang selalu di nanti untuk hinggap di bunga itu. Tidak, mungkin lebih tepatnya Tomy bukanlah kupu-kupu yang selalu Kania nanti. Ia bahkan lebih buruk dari hama tanaman.
'Miris, andai saja dulu aku tidak bodoh. Melupakan bunga yang selalu menungguku, hanya untuk kesenangan sementara' batin Tomy menyesal.
'Ya, aku yang salah. Aku yang bodoh. Aku yang salah. Aku yang bodoh. Aku yang jahat. Aku yang pengkhianat'