Pagi dengan enggannya menyambut bumi, mungkin dia malu karena bulan masih berayun di sana ataukah mungkin sebenarnya pagi enggan pergi dari sarang yang amat nyaman?
Sekiranya itulah yang Kania ingat di dalam angannya, tidak istimewa memang karena pagi hari ini, ia harus bangun kemudian pergi mandi, membuat sarapan dan pergi sekolah, itulah rutinitas yang di lakukannya setiap hari.
Sekolah, menurutnya tidak ada menariknya jika dibandingkan dengan drama korea yang isinya tentang kisah-kisah romantis walau kenyataanya tidak semua orang dapat merasakannya. Apalagi setelah kejadian malam itu. Kania seperti tidak ingin pergi ke sekolah. Tapi keinginan untuk mendapatkan nilai terbaik tertanam erat di benaknya.
Manis memang jika ada seseorang yang menemaninya pergi dan pulang sekolah, apalagi orang yang Kania cintai. Namun sepertinya itu takkan pernah terjadi lagi. Ia menyimpan rapat-rapat semua keinginannya itu, dan ia harus belajar mengikhlaskan mulai dari sekarang.
Kilas balik,