"Kau ini benar-benar pembalap amatiran. Tapi kau telah tertipu, karena Kania tidak masuk kerja hari ini!" terang Sendy sembari tertawa terbahak-bahak karena ia merasa berhasil mengerjai Revan.
"Apa kau bilang, ah dasar kau ini pembual kelas kakap!" kata Revan kesal.
Sendy akhirnya menceritakan semua yang dialaminya kepada Revan, bahwa ia mendapat hukuman dari kakeknya dan terusir dari rumah. Revan pun memahami keadaan sendy. Akhirnya ia mengajak Sendy untuk tinggal di rumahnya Karena bagaimanapun mereka adalah teman.
Setelah sampai di rumah Kania, Soraya merasa terkejut saat melihat Willy menggendong Kania di punggungnya.
"Ada apa ini, Kania apa kau terluka?" tanya ibu Kania sangat khawatir.
Willy kemudian menurunkan Kania dan Kania pun duduk di kursi teras rumahnya.
"Ah tidak, ibu jangan terlalu khawatir. Aku hanya terjatuh dari motor!" terang Kania sembari kesakitan karena kakinya belum normal kembali.