Marcel, ia merasa Tere benar-benar membodohinya. Bahkan Tere telah meraup keuntungan darinya dan juga Sendy. Marcel mengepalkan tangannya, menahan semua amarahnya saat Sendy berusaha membeberkan semuanya.
"Sendy, bukan maksudku seperti itu, tapi aku...!" kata Tere ingin menjelaskan semuanya, namun Sendy memotong pembicaraannya.
"Aku mengabaikan Sonya hanya karena merasa bersalah kepadamu. Dan ternyata semua yang aku lakukan selama ini salah. Kau hanya ingin hartaku dan harta kakakku. Aku benar-benar tidak menyangka kau melakukan semua ini. Mulai sekarang, anggap kita tidak saling mengenal!" kata Sendy sembari pergi meninggalkan keduanya.
"Sendy tunggu, aku bisa menjelaskannya. Sendy!" teriak Tere mengejar Sendy.
Akan tetapi tubuh Tere tiba-tiba bergetar, ia merasakan pusing yang luar biasa. Hotel itu seketika seperti berputar-putar. Dada Tere begitu sesak. Ia akhirnya terjatuh dan tersungkur.