Semua murid pun mulai berlari memutari lapangan. Kania, Sonya dan Tania mulai berputar. Tiba-tiba Sendy meraih tangan Sonya, "Ayo, berlari lah denganku!!"
"Hei pelan-pelan, bagaimana kau bisa menarik tanganku seenaknya saja!" teriak Sonya.
"Sepertinya sebentar lagi mereka pasti akan jadian!" kata Kania sembari berlari kecil.
"Benar. Aku menantikan momen itu, saat Sendy menyatakan cintanya untuk Sonya." sahut Tania sembari berlari berjajar di sebelah Kania.
"Kalian ingat kan rencanaku? ayo kita lakukan sekarang!" perintah Viona.
Viona dan teman-temannya merencanakan suatu hal yang buruk untuk Kania. Mereka sengaja menyenggol Kania agar terjatuh. Viona dan ketiga temannya berlari mengejar Kania, saat mereka sudah sejajar dengan Kania, Viona dengan kerasa menabrakkan tubuhnya ke Kania. Seketika Kania kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
"Aww..!!" Kania berteriak dan jatuh tersungkur. Dan parahnya lagi kepalanya terbentur batu.