Kania duduk di depan cermin di kamar hotelnya. Ia masih merasa trauma dengan kejadian yang baru saja menimpa dirinya. Masih saja ia merasa ada di dalam gulungan ombak, dan terasa masih meminum begitu banyak air. Tiba-tiba ponselnya berdering,
"Kania, kapan kau bisa masuk kerja lagi? aku merasa sangat kuwalahan. Cafe begitu ramai, Melda juga ijin untuk beberapa hari ini!"
"Baiklah Kak Farel. Aku akan segera kembali dan bekerja. Maafkan aku karena sudah ijin terlalu lama"
"Tak masalah. Aku menunggumu Kania. Bye!!"
"Iya Kak, sampai jumpa!"
Kania menutup teleponnya. Sudah hampir seminggu ia ijin tidak masuk kerja. Sepertinya ia akan pulang terlebih dahulu. Keadaan Sonya masih kritis, tidak mungkin ia menunggu Sonya terlalu lama. Lagipula ada Sendy yang bertanggung jawab atas Sonya. Sonya membuka dompetnya yang ada di atas meja riasnya, beberapa kartu kredit dan kartu Atm yang Revan berikan kemarin. 'Semoga ini bisa untuk perjalananku pulang, aku harus membeli tiket'.