Miko segera memasuki lift, dan mengikuti arahan dari Sendy. Akhirnya ia menemukan sebuah bar yang tidak begitu besar, akan tetapi tempatnya sangat cocok untuk menghibur diri. Di sebelah kanan terdapat dinding kaca, apabila melihat keluar, akan di suguhkan dengan keindahan pantai. Miko segera duduk, dan meminta bartender untuk menyiapkan beberapa minuman. Entah kenapa ia merasa sangat pusing, hatinya terasa sakit. Miko belum bisa menerima kenyataan yang menimpanya.
"Miko, aku akan menemanimu!" kata Viona yang tiba-tiba datang.
"Pergilah ke kamarmu, biarkan aku sendiri!" kata Miko mengusir Viona.
"Miko bukankah aku telah berjanji akan menemanimu dalam keadaan apapun!" kata Viona manis.
"Ayo kita chers!!" kata Viona sembari membenturkan gelasnya ke gelas Miko.
Miko pun menurut, ia telah menghabiskan beberapa gelas alkohol, begitupun dengan Viona. Ia semangat sekali untuk menemani Miko minum.
"Kania, Kania!! apa kau masih di dalam?" panggil Revan sembari mengetuk pintu toilet.