Aku berlalu darinya. Semakin hari perasaan ini tidak bisa dibohongi, aku semakin tertekan dan terpaksa menjalani hubungan cinta segitiga ini. Aku harus pilih salah satu dari mereka dan akhirnya aku memutuskan untuk memilih Fajar.
Keesokan harinya, aku memberanikan diri untuk berbicara sama Tomy.
"Tomy, maafin aku ya? Aku harus akhiri ini semua."
Dia menatapku terkejut, terdiam, seakan mulutnya terkunci tapi matanya berkaca-kaca. Aku jadi tidak tega melihatnya seperti ini tapi aku harus jujur sama dia.
"Aku bener-bener minta maaf. Kamu terlalu baik buatku," kataku lirih.
"Kamu bohong kan Rin?" Tomy menyela pembicaraanku.
"Ini bukan alasanmu. Aku tahu kalau kamu punya cowok lain kan? Aku tahu kalau dia sering jemput kamu ke sekolah, meskipun dia nungguin kamu jauh dari pintu gerbang sekolah ini."