"Apa kau baik-baik saja? kelihatannya ini sangat seru" kata Willy.
"Jangan khawatirkan aku, semua ini demi Kania?" terang Miko sembari memasang kuda-kuda.
"Jelaskan nanti saja, ayo kita habisi mereka!! Hiaa...!!" teriak Willy sembari membanting musuhnya satu persatu.
"Kania, apa kau di dalam?" teriak Revan sembari mengetuk pintu kamar tempat Kania di sekap.
"Aku di sini tolong aku!!" teriak Kania.
Pria itu menarik kaki Kania, dengan cepat ia bergerak dan menindih tubuh Kania sampai Kania tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
"Aaaaa....!!" teriak Kania sembari menangis sejadinya.
Brakk....
Revan mendobrak pintu itu. Seketika pintu itu terlempar.
"Revan tolong aku!!" kata Kania sembari menangis.
Alangkah terkejutnya Revan saat melihat pria itu menindih Kania. Dengan cepat Revan menendang pria itu hingga terlempar. Amarahnya semakin tidak stabil, ia mengangkat kepala pria itu dan memukulinya beberapa kali hingga babak belur, bahkan sampai darahnya bercucuran.