Beberapa menit kemudian mobil yang di kendarai Sonya sudah sampai di kantor polisi. Ia segera berlari masuk terlebih dahulu tanpa menunggu Pak Richard. Sonya masuk begitu saja tanpa menghiraukan polisi yang menghadangnya.
"Hei, hentikan. Anda harus lapor terlebih dahulu! berhenti di situ!!' perintah seorang polisi. Akan tetapi Sonya mengabaikannya dan tetap masuk mencari keberadaan Sendy.
Sonya memeriksa semua ruang tahanan, sampai akhirnya ia melihat sendy yang bersandar pada dinding sembari menundukkan kepalanya.
"Se-Sendy, apa itu kau??" panggil Sonya dengan mata yang berkaca-kaca. Sonya merasa sangat tidak tega saat melihat Sendy ada di dalam ruang tahanan.
Sendy mendongakkan kepalanya saat mendengar seseorang telah memanggilnya. Alangkah bahagianya dia saat tahu yang datang adalah Sonya.
"Sonya, kau kah itu?" kata Sendy sembari beranjak dari tempatnya.
"Sendy, apa kau baik-baik saja. Kenapa wajahmu memar?" tanya Sonya saat mengetahui wajah Sendy seperti memar.
