Hari ini Antonio begitu sibuk, beberapa file menumpuk di meja kerjanya, bahakan ia membawa pekerjaannya ke rumah. Hal ini di lakukan karena ia sangat khawatir dengan Alea. Anak gadisnya yang baru saja menginjak masa puber. Akan tetapi malam ini suasana begitu bising, itu di karenakan Alea selalu mendengarkan musik dengan keras. Antonio tidak bisa berkonsentrasi sedikit pun. Akhirnya ia datang ke kamar Alea.
"Alea kecilkan musikmu!!" perintah Antonio papa Alea.
Akan tetapi Alea hanya tetap diam di kasurnya tanpa bergerak sedikitpun. Antonio yang melihat sikap Alea seperti ini sangatlah geram.
"Alea, apa kau tidak mendengar papa bicara??" teriak Antonio marah.
Seketika Alea terkejut mendengar suara ayahnya yang meninggi. Seketika ia pun berdiri menghadap papanya.
"Apa papa pernah memikirkan perasaanku? kenapa mama lebih memilih kak Sonya di banding diriku? apa jangan-jangan aku adalah anak haram yang tak pernah kalian harapkan?" teriak Alea sembari terisak.