"Bukankah kau menyukainya?"
"Aku tidak mau calon Calvin junior terbuang sia-sia."
--
Sinar pagi mengintip malu-malu melalui tirai jendela menyapu hangat wajah tampan yang sedang meringkuk di balik selimut tebal.
Atas sapuan kehangatan itulah yang membuat sepasang manik coklat terbuka sempurna. Mendapati sang istri tidak berada di dalam pelukan membuatnya tersentak sehingga langsung menegakkan duduknya. "Baby ... " panggilnya. Namun, hingga sepersekian detik tak juga mendapati jawaban.
Calvino terlihat mengedarkan pandangan ke sekeliling. "Baby … " panggilnya sekali lagi.
Mendapati sang istri tidak juga menyahut membuatnya khawatir. Calvino bergegas melenggang keluar kamar. Seketika itu juga dimanjakan dengan bau harum dari arah dapur. "Hm, aromanya harum sekali. Kau kah yang menciptakan keharuman ini, baby?"