Lenata langsung menolehkan wajahnya sembari merangkum rahang kokoh dengan penuh rasa sayang. "Uhm, sayang ... aku bahagia mendengarnya. Inilah yang aku rindukan darimu, kau kembali menjadi lelaki ku yang sangat romantis."
--
Tanpa disangka dan tanpa diduga langsung mengecup lembut bibir kokoh, akan tetapi ciuman tak pernah berakhir singkat ketika tangan kekar melingkari sepanjang tengkuk untuk memperdalam ciuman.
Lenata langsung tersenyum bahagia, bersamaan dengan itu menyambutnya dengan sangat panas. Meskipun saling bertukar saliva dengan Lenata, akan tetapi tatapannya tak pernah lepas dari wanita tercinta.
Aku tahu bahwa kau cemburu, baby. Gumamnya dalam hati sembari mengulas senyum smirk.
"Dasar lelaki tidak tahu diri! Menjijikkan! Rendahan!" Geramnya beriringan dengan langkah kaki menuju pintu keluar, tak lupa membanting pintunya dengan sangat keras sehingga menimbulkan suara dentuman.
Aarrgghh, jeritnya frustasi.