Kiara yang masih tertegun di dalam pelukan lengan kekar membuatnya tak berkutik hingga beberapa saat. Setelah kesadarannya pulih, dengan kasar mendorong dari bidang. "Pergilah! Jangan pernah lagi kau tunjukan batang hidungmu. Aku tidak sudi melihatmu."
--
"Baby, bagaimana kau memintaku untuk pergi. Calvino-mu ini tidak akan pernah pergi meninggalkanmu."
Manik hitam menggeliat tajam. "Mau tidak mau, bisa tidak bisa, kau harus tetap pergi meninggalkanku, karena untuk saat ini aku sudah dimiliki oleh orang lain."
"Kau ini bicara apa? Di miliki siapa? Jangan berbicara ngelantur, baby!"
"Berapa kali harus ku katakan bahwa aku telah dimiliki oleh ... " Kiara sengaja menjeda kalimat dengan menguncikan tatapannya pada Justin. "Lelaki hebat inilah yang telah memilikiku," ucapnya dengan berlinangan air mata.
"Katakan sekali lagi dan tatap aku, Kia!"
