Jemari kekar terulur menekan dagu ramping membawa wajah cantik kembali beradu tatap dengannya. "Jangan berani-berani menundukkan wajahmu, baby. Jangan sekali-kali menghalangi pandanganku dari keindahan." Sembari menyuapkan makanan ke mulutnya, tentunya dengan tatapan mata yang tak pernah lepas dari kecantikan dengan sejuta pesonanya tersebut.
--
Setelah melewatkan acara makan malam yang sangat romantis. Calvino langsung membimbing kekasih tercinta mendekati taman. Kiara menolehkan wajahnya pada kekasih tercinta. "Sayang, kau akan membawaku ke mana?"
Calvino balik menghujaninya dengan tatapan yang tak kalah tajam. "Apakah kau tidak suka pergi bersamaku, baby? Apakah ini artinya kau sudah tidak sabar untuk menyantap hidangan penutup, huh?" Godanya dengan mengangkat sebelah alis. Refleks, atas godaannya tersebut telah di hadiahi cubitan di sepanjang lengan kekar. "Auch … " rintihnya.
Manik hitam memelotot. "Tidak usah alay. Aku tahu betul seberapa keras aku mencubitmu."