Ditatapnya Calista dengan tatapan bersalah. "Sorry, aku tidak bermaksud membentakmu. Hanya saja aku tidak mau kalau kau terus menerus menyalahkan, Mr. Calvino. Beliau sendiri pastinya memiliki kesibukan tinggi. Jadi, kalau boleh aku menyarankan lebih baik segala sesuatunya di komunikasikan terlebih dahulu."
--
Calista memicingkan tatapannya. "Tumben banget kau bicara seperti itu. Ini tidak seperti kau yang biasanya, Kia."
"Aku hanya memberikan sedikit nasihat. Jangan salah paham." Menepuk lembut pundak ramping.
Huh, jangan sampai Earl menaruh curiga bahwa di antara aku dan Calvin ada hubungan spesial. Gumamnya dalam hati.
Senyum smirk terukir dibibir Calista. "Sikapmu ini lebih menunjukkan bahwa ada rasa tidak terima ketika aku menyalahkan, Mr. Calvino. Ada apa ini?"