Calvino langsung menyipitkan sebelah matanya. Bersamaan dengan itu dia kembali menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dengan sebelah tangan merentang. Dilemparinya Dexton dengan ketajaman penuh. "Maksud Anda?"
"Anggapan seperti itu hanya dimiliki oleh lelaki yang belum menemukan belahan jiwa." Sinisnya dengan mengangkat sudut bibirnya seolah mencemooh seorang Calvino Luz Kafeel.
--
Calvino langsung menjentikkan jemari ke depan wajah. "Fix, berarti Anda sudah menemukan belahan jiwa. Sekarang gentian saya yang merasa tidak sabar untuk bertemu dengan, Mrs. Dexton."
Dexton menyambutnya dengan seulas senyum smirk. "Pertemuan itu pasti akan terjadi, Mr. Calvino. Tentunya di waktu dan di saat yang tepat."
"Shittt, itu kata-kata saya." Kesalnya.
Dexton terkekeh kecil. "Dipertemukan dengan belahan jiwa adalah anugrah luar biasa. Semoga wanita yang Anda kencani saat ini adalah belahan jiwa dan bukan hanya sebagai pengusir rasa sepi."