Bibir Lenata mengetat dengan wajah mengeras. Kedua tangan mengepal erat hingga buku-buku jari memutih. "Kau sudah merendahkanku, Vin. Baiklah, untuk sekarang ini kau lah pemenangnya. Bersikaplah semau mu. Karena sebentar lagi kau akan segera merangkak di kakiku, memohon cintaku, cinta Lenata." Ucapnya penuh tekad kuat.
--
LUZ COMPANY
Dubai, Uni Emirat Arab
Dalam kondisi kaki yang tidak sempurna, sama sekali tidak mengurangi ketampanan dari sang biilionaire, Calvino Luz kafeel. Auranya masih saja memikat hingga membuat banyak pasang mata hanya tertuju padanya. Tak sedikit dari para karyawan wanita yang saling berbisik lembut membicarakan keadaan sang CEO saat ini.
"Kasihan sekali ya CEO Calvino, harus berjalan dengan bantuan tongkat."
"Hm, aku mau jadi tongkatnya. Uh, akan ku abdikan seluruh hidupku hanya untuknya. Bahkan menjadi tongkatnya untuk seumur hidupnya pun aku rela."