Calvino terlihat memutari meja mendekat ke arah Kiara. Kedua tangannya tampak menekan dinding meja, mengungkung tubuh ramping di antara lengan kekar. Jarak yang sangat dekat berselimut hembusan angin malam yang kian menusuk tulang telah mengikis habis pertahanan seorang Calvino Luz Kafeel. Begitu juga dengan Kiara. Gejolak malam yang semakin mendebarkan telah melumpuhkan akal sehatnya.
--
Perlahan tapi pasti mulai mendaratkan bibirnya pada puncak kepala. Mendapati tidak ada penolakan semakin membuat Calvino bertindak lebih berani hingga membawa wajah cantik mendongak.
Keduanya saling bertatapan, saling terpaku, saling larut ke dalam siluet masing - masing. Tidak ada yang ingin menyudahi ketertarikan ini selain mengikis habis jarak di antara keduanya. Dan jarak yang sangat dekat ini pun telah membuat hembusan nafas hangat saling bersahutan menerpa kulit lembut hingga mengirimkan sengatan - sengatan listrik beskala kecil.