Saat ini lift sedang membawa sang billionaire meluncur pada lantai di mana ruangan kebesaran CEO berada. Sialnya, pagi yang cerah bergantikan dengan gemuruh hebat ketika lelaki yang sangat dia benci terlihat sedang menungguinya dengan ditemani oleh wanita hina, Lenata!
--
Seketika itu juga rahang tegas mengeras, sorot mata berubah nyalang, kedua tangan mengepal erat hingga buku - buku jari memutih. Meskipun sangat marah, akan tetapi di depan Morgan, dia harus bersikap biasa - biasa saja.
Langkah tegas mendekat berpadukan dengan seulas senyum ramah. "Selamat datang, Mr. Morgan. Mohon maaf membuat Anda menunggu lama." Sembari mengulurkan tangan yang langsung disambut hangat. "Jujur, saya sedih mendengarnya. Saya yang berkunjung tanpa memberitahu Anda terlebih dahulu. Seharusnya saya yang meminta maaf."