"Ibarat kata kita semakin memberi celah kepada musuh untuk mendekat, dan kesalahan ini dilakukan oleh wanita hina yang baru beberapa hari bergabung ke dalam Luz Company. Tak pernah Calvin sangka bahwa kedatangannya telah mencipta masalah besar." Desisnya.
--
"Untuk masalah ini akan kita cari jalan keluarnya besok. Sekarang ini sudah larut malam sudah waktunya istirahat."
"Papa, mau ke mana?"
Bram langsung menghentikan langkah. "Tentu saja ke kamar menemui Mama-mu." Ucapnya dengan posisi memunggungi.
"Untuk itu segeralah menikah Anak muda supaya hidup mu tidak lagi terasa hampa. Segala kepahitan hidup dan juga kebahagiaan bisa kau bagi dengan Istri mu nantinya." Beriringan dengan langkah kaki menuju lift yang akan membawanya naik pada lantai di mana wanita tercinta sudah menunggui kedatangannya.
Sementara itu, Calvino tampak menggeram kesal. "Shittttt, bisa - bisanya Papa malah membahas masalah pernikahan. Menyebalkan!"