Di suguhi kebungkaman istri tercinta telah mengiringi hembusan nafas berat yang dibuang secara perlahan. "Sampai kapan kau akan mendiamkanku seperti ini, huh?"
--
Di suguhi Kiara yang tetap saja bungkam memaksa Calvino beranjak dari sana. Di saat bersamaan Kiara menolehkan wajahnya sehingga langsung dimanjakan dengan punggung kekar yang semakin lama semakin hilang dari pandangan.
Seketika itu juga Dewi di dalam hati berbisik lembut. Sampai kapan kau akan menghukum Suami-mu dengan kebungkamamu ini, hah?
Sampai kemarahanku mereda, barulah aku sudi berbicara dengannya.
Kiara kembali menguncikan tatapannya pada hamparan tanaman. Di saat bersamaan ponselnya berdering dengan menampilkan nama Calista. Tidak mau membuat saudara iparnya itu menunggu lama, dengan segera mengangkat panggilan. "Hallo, Earl."
"Hallo, Kakak ipar-ku yang cantik jelita."