Kiara semakin dibuat tersentuh dengan perjuangan dan juga keyakinan Calvino. Ia pun merasa malu dengan diri sendiri. Selama ini menyerah dan merasa lelah berjuang, akan tetapi Lelaki hebat yang sebentar lagi menjadi suami nya ini tak pernah mengenal satu kata itu. Bahkan rela mengorbankan nyawa demi mewujudkan mimpi suci yaitu membawanya ke altar pernikahan.
--
Mengingat kembali akan perjuangan lelaki tercinta telah membuat matanya memanas, tidak mau apabila air mata itu kembali tumpah, ia pun berulang kali mengerjap. Nyatanya, air mata tetap saja mencuat keluar, bahkan dengan lancangnya mengaliri pipi putih mulus.
Tidak suka melihat sang wanita kembali meneteskan air mata, Calvino langsung merangkum pipi sang kekasih berpadukan dengan tatapan tak suka.
"Hai, ada apa lagi ini? Bukankah sudah ku katakan untuk tidak lagi meneteskan air mata bodoh ini. Dengarkan aku baik-baik, baby. Calon Suami-mu ini tidak suka melihat pipimu yang putih mulus ini basah oleh air mata, paham?"